PROYECT
PROPOSAL
MADRASAH
ALIYAH PLUSH
Lamakera
Solor Timur Flores Timur NTT
1. Nama
Proyek:
Madrasah
Aliyah Plush (MA Plush) Lamakera
2. Rencana Pelaksanaan
KBM dimulai:
3. Rencana
Lokasi:
Lamakera
Solor Timur Flores Timur NTT
4. Program
Study/Jurusan:
Program
Utama Agama Islam, Program Pilihan: Bahasa dan Perkantoran.
5. Anggaran
Biaya Proses Persiapan:
6. Lembaga
Penyelenggara:
Yayasan
Tarbiyatul Islamiyah Flores Timur NTT dan
Persatuan Keluarga
Lamakera Solor (PKLS) Jakarta
Lamakera
10 Mei 2011
Bismillahirrahmanirrahiem
I.
Landasan
Nilai:
1. Pada hari
ini Aku sempurnakan agama untukmu, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku untukmu,
dan Aku Ridai Islam sebagai agamamu,
(QS.
Al-Maidah: 3)
2. Wahai
bangsa Jin dan Manusia, andaikata kamu sekalian sanggup menembus ruang angkasa
atau batas antar langit dan bumi, maka tembuslah, namun kamu sekalin tidakan
sanggup menembus ruang antara batas langit dan bumi kecuali dengan kekuatan
ilmu pengetahuan (assulthon).
(QS.
Arrahman 33).
3. Tidak
sepatutnya bagi mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap tiap golongan diantara kamu beberapa orang untuk memperdalam
pengatahuan mereka tentang agama, dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka dapat menjaga dirinya. (QS.
At- Taubah 122)
4. Barang
siapa menghendaki kebahagiaan dunia maka dengan ilmu, dan barang siapa
menghendaki kebahagiaan hari akhirat, maka dengan ilmu dan barang siapa ingin
kebahagiaan dua duanya juga dengan ilmu.(HR.
Mutafaqqun alaih)
1.
Prof. Dr.
Ing. BJ. Habibie:
Kemajuan suatu bangsa, dalam merahi masa depan, maupun persaingan kebudayaan
antar bangsa ditentukan oleh SDM yang menguasai ilmu pengetahuan. Penguasa ilmu
pengetahuan adalah cara yang paling tepat penguasaan SDA, dan penguasaan SDA,
adalah cara untuk memartabakan suatu bangsa.

3.
Athiah
Muhayat, MA:
Pendidikan Islam memadukan antara aliran empirisme,
nativisme, konvergensi pendidikan tersebut dengan tujuan untuk melahirkan sumber
daya manusia yang berkualitas insan kamil
(manusia paripurna), yang akan mengabdikan diri kepada Allah dengan segala
keahlian yang dimiliki
III. Dasar Pemikiran:
Sejarah menunjukan bahwa berbagai
perubahan besar, baik yang bersekala dunia maupun local, begitupula beragam
peradaban yang saat ini mendunia, sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbaik. Dan pada
umumnya SDM terbaik lahir dari institusi pendidikan yang berkualitas unggul. Sebaliknya,
kemunduran sebuah peradaban suatu bangsa, bahkan kehancurannyapun juga
ditentukan oleh rendah atau buruk mutu SDM. Dan sudah barang tentu SDM yang
buruk dipengaruhi oleh institusi pendidikan yang tidak direncanakan dengan baik.
Untuk perspektif yang demikian, maka
pendidikan berkualitas, adalah persaratan yang mutlak diperlukan untuk
melahirkan SDM terbaik sebagai pelaku perobahan di masa depan.

Dalam sejarah perkembangan keilmuan,
evolusi suatu ilmu yang melahirkan anatomi ilmu baru, disebabkan oleh suatu
proses yang dinamis, yaitu seberapa besar ilmu tersebut bersentuhan dengan
realitas empiris dan memberikan manfaat bagi tumbuhnya suatu peradaban. Begitupula
berbagai perubahan pada sejarah kehidupan umat manusia, dalam sekala apapun
tetap dipengaruhi oleh kualitas SDM yang saintis dan bermartabat. Secara aksiologis, peranan ilmu sangat
menentukan proses pembebasan manusia dari tirani penindasan structural dan
cultural. Ilmu juga yang menginspirasi perspektif baru tentang gambaran masa depan yang dihadapi
manusia dalam dimensi ruang waktu yang terus berubah. Ilmu, mengukuhkan
confidensi, integritas dan kedaulatan kemanusiaan, sehingga setiap manusia memiliki
prinsip prinsip moral dalam membangun loncatan peradaban besar. Tidak sedikit kehancuran
suatu peradaban, besar maupun kecil oleh SDM yang tidak bermartabat. Banayak
contoh yang dapat dipetik dari goresan sejarah umat manusia yang sudah terjadi
tentang kehancuran peradaban di tangan kebodohan manusia.
Peradaban besar selalu terlahir
oleh sebuah proses epistemolgi yang
benar, dibangun diatas ontology yang
benar yaitu ontology universal atau ontology Ilahiyah. Dari bangunan ontology itu,
dikembangkan dengan metodologi yang
benar dan tepat, untuk merahi tujuan aksiologis
peradaban yang memartabatkan manusia. Dalam dealektika peradaban yang dibangun
atas teori teori ilmiah itu, sudah barang tentu akan melahirkan tesis tesis
terbaru tentang kebenaran dan kegunaan suatu ilmu. Dalam sejarah perkembangan
ilmu ilmu, juga sejarah perkembangan peradaban, senantiasa terkait peran keterlibatan
manusia dan institusi pendidikan dalam proses pengembangannya. Dengan begitu,
antara Manusia, Ilmu, dan lembaga Pendidikan, merupakan corelasi yang kohesif
dan mutlak diperlukan secara terus menerus untuk membuahkan benih benih
pertumbuhan peradaban baru.
Di tanah air, tidak sedikit
lembaga pendidikan yang lahir di zaman penjajahan, zaman revolusi, maupun pasca
kemerdekaan. Lembaga lemabaga pendidikan tersebut, telah menyumbangkan karya besar
berupa landasan moral dan konstitusi politik bagi terbentuknya budaya atau etos
kebernegaraan dan kesebangsaan kita. Tidak sedikit pula pemimpin terbaik, tokoh
bangsa ternama yang lahir dari proses pendidikan di zaman yang sarat dengan
penindasan itu. Proklamator Indonesia, Founding
Fathers bangsa, pejabat negara di awal kemerdekaan, adalah orang yang
dilahirkan dari rahim lembaga lembaga pendidikan di zaman kolonial. Mereka
telah mendedikasihkan hidup dan perjuangan mereka untuk terbentuknya negara
bangsa yang berdaulat. Indonesiapun menjadi terkenal di fora Internasional
sebagai negara besar yang bermartabat.
Dalam konteks yang sama, untuk memperkuat
eksistensi negara bangsa yang berbasis peradaban Islam, khususnya di wilayah
NTT, umat Islam yang minoritas, maka diperlukan pemikiran strategis yang
memiliki daya jangkau yang luas. Oleh sebab itu kehadiran Lembaga Pendidikan
Islam yang mendidik dan mencerdaskan kader kader daerah menjadi pemimpin local
sekaligus menjadi agent perobahan sangat penting didirikan. Pasca kemerdekaan
seorang tokoh local H. Ibrahim Tuan Dasi
dan anaknya Abdu Syukur Ibrahim Dasi,
bersama sejumlah pemuka masyarakat Lamakera diantaranya Abdul Kader Shikka Songge,
Imam Mitan Dasi, Ahmad Bapa, Usman Mahing, Bapa Tuan Karonang, Ebba Kukun, Ebba
Sinun dll, mereka mempelopori gerakan peradaban Islam NTT melalui institusi “Taman
Pendidikan Syukur” yang dimulai dari Lewotana Lamakera. Di atas tanah tandus nan
gersang inilah pilar dan tonggak peradaban Islam NTT dimulai.
Gagasan strategis ini dimulai
dengan menyempurnakan program SR (Sekolah Rakyat) dari 3 thn menjadi 6 thn (tamat).
Penyempurnaan program ini diikuti dengan mendatangkan guru sendiri diluar biaya
pemerintah. Ikhtiar peradaban ini untuk mengatasi kebijakan pendidikan yang
bernada diskriminatif yang dilakukan
oleh pemerintah setempat terhadap masyarakat Lamakera saat itu. Apalagi secara
ekonomis warga muslim Lamakera dan Solor Timur bahkan Flores Timur pada umumnya
belum sanggup menyekolahkan anak anak mereka ke luar wilayah Flores Timur. Hanya
keluarga yang memilki kualifikasi social tertentu, dapat menyekolahkan anak
anak mereka pada jenjang yang lebih tinggi. Untuk itu Pak Abdu Syukur ID,
dengan segala keberanian dan dukungan para orang tua di Lewotanah Lamakera,
mendirikan SMPI (Sekolah Menengah
Pertama Islam) untuk mempung angkatan pertama dari kls VI yang segerah tamat. Beberapa
saat kemudian SMPI berubah nama menjadi PGAP (Pendidikan Guru Agama Pertama). PGAP
4 Thn ini merupakan lembaga Pendidikan Islam menengah yang pertama di NTT.
Sungguh kehadiran PGAP ini menjadi hal yang sangat penting bagi umat Islam,
bagai mata air yang mengalirkan nilai nilai Islam menembus pada gersang
peradaban. Angakatan pertama tamatan
PGAP ini sebahagian besar mengabdikan diri di masyarakat mejadi guru agama dan
tenaga muballig di berbagai tempat di lingkungan Flores Timur, sebahagian yang
lain melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, pada PGAN 6 thn Ende,
Mataram, dan Malang.
Tugas selanjutnya sebagai anak ideologis
Pak Abdu Syukur ID, saatnya kita mengambil over estafeta Gerakan Peradaban Islam dengan merumuskan langkah strategis lebih
lanjut sesuai dengan peluang dan tantangan yang dhadapi. Merumuskan agenda
peradaban dengan paradigm baru, menjawab
permasalahan sekaligus menciptakan peluang pembangunan umat dalam berbagai
aspek. Sehingga misi Peradaban Islam dari Lamakera terus berjalan dengan tidak
sekedar menjawab kebutuhan umat jangka pendek, tetapi sekaligus menciptakan
loncatan baru. Yaitu mengangkat kehormatan social umat, membebaskan umat dari
penindasan politik dan kebudayaan, menghilangkan disparitas social dalam beragama dan berbudaya, mendongkrak keterbelakangan
kebudayaan, maupun keterpurukan akhlak. Dengan menguasai pintu pintu peradaban Islam.
Gerbang peradaban Islam yang akan kita mulai dari Lamakera, membawa pesan
langit menyentuh realitas empiris, menyatukan ide ide langit dengan kenyataan
bumi, sehingga umat Islam dapat memecahkan persoalan kekinian dan keakanan,
oleh pemikir pemikir Islam yang lahir dari rahim Lamakera kelak.
Saatnya kita bersatu dalam visi
dan Misi mengusung gerakan kelanjutan Peradaban Islam NTT dari Lewotanah Lamakera,
dengan mendirikan Madrasah Aliyah Plush. Lamakera menjadi epicentrum yang menggerakan saraf saraf, molekul molekul yang
menggetarkan jagat kosmologi Islam NTT. Sarat yang terpenting dalam mengusung
agenda ini, sesama kader Ideologis Pak Syukur, kita memulai dengan saling pengertian,
keterbukaan sasama, hindari prasangka negative, saling mencurigai yang
memperlemah saraf saraf prgerakan, hargaialah prinsip kemerdekaan dan
keberanian untuk memulai sebuah pemikiran besar. Mengingat kunci kesuksesan bukan
saja terletak pada kekayaan Sumber Daya Alam, melaiankan pada Sumber Daya
Manusia. Kunci kesuksesan juga bukan terletak pada kekuatan Ideology Politik
semata, melainkan pada system nilai budaya masyarakat. Nah Lamakera saat ini
dirahmati Allah dengan memiliki kedua modal tersebut, tumpukan SDM serta nilai
luhur budaya yanag sangat baik dan kuat.
Gagasan Madrasah Aliyah Plush,
secara inplisit dan eksplisit telah didiclear
oleh dua Putra Terbaik Lamakera: H.M. Syarifin Maloko, SH, M.Si, MM dan
H.
M. Ali Thaher Persaong, SH. M.Hum, dalam pidato Peletakan Batu Pertama Pembangunan
Menara dan Renovasi Masjid al Ijtihad, Tgl 09 April 2011 yang lalu. Gagasan ini
mendapat apresiasi dan dukungan positif oleh ketua ketua adat, tokoh tokoh
Lamakera, maupun ribuan warga muslim Solor Watan Lema yang menghadiri acara
tersebut. Olehnya melalui event Reuni IV Putra Putri Lamakera Se Indonesia,
yang ditandai dengan Peresmian Masjid dan Menara al Ijtihad, serta Madrasah
Aliyah Plush Lamakera, adalah momentum terpenting yang menandai Tonggak
Kebanagakitan Lamakera Jilid II.
IV. Rumusan Persoalan
Kenapa diperlukan Madrasah Aliyah
Plush sebagai Tonggak Kebangkitan Lamakera jilid II dalam Gerakan Peradaban
Islam di NTT ?.
1. Lewotanah
Lamakera, merupakan salah satu perkampungan Islam, yang menjadi anatomi kemajuan
peradaban NTT. Antara Islam dan orang orang Lamakera bagikan dua sisi mata
uang, dalam fungsi dan perannya tidak bisah dipisahkan. Nilai nilai tauhid
telah menyatu dalam gerakan social masyarakat Lamakera. Tetapi fakta fakta itu
kian menyurut dan suram dewasa ini.
2. Umat Islam
Lamakera maupun muslim NTT pada umumnya belum punya ulama dan ilmuan besar,
pemikir Islam, ahli masa depan (futuris), maupun ilmuan ternama dari berbagai
disiplin ilmu. Bahkan tenaga ideolog muslim cenderung berkurang. Terlebih lagi
di Lamakera sementara ini sudah memiliki masjid besar dilengkapi dengan menara
setinggi 40 meter, sebagai simbul inspiratif kemajuan Peradaban Islam, perlu
didukung oleh sebuah lembaga pendidikan Islam yang bertaraf Internasional.
3. Kondisi
kosmologi Lewotanah Lamakera yang tandus, kering, gersang dan daerah-daerah
lain yang sejenisnya, tentu sangat merindukan kehadiran tipecal saintis
tertentu, pada zamannya akan sanggup membangun dan mengejarketertinggalannya.
4. Lewotanah
Lamakera dan kampong kampong islam disekitar kecamatan Solor Timur Kabupaten
Flores Timur NTT, yang mayoritas penduduknya beragama Islam belum memiliki SLTA
Islam, setingkat Madrasah Aliyah.
5. Mega trand
globalisasi, modernisasi dan demokratisasi yang berwatak liberalistis, kapitalistis
dan individualistis, dengan segala resiko dan dampakanya, telah mengintervensi
wilayah domestik muslim. Namun di sisi lain umat Islam tidak memiliki kemampuan
yang cukup untuk mensikapi. Bahkan spirit kebangsaan kita yang bersifat gotong
royong, ikatan social yang kuat, yang dibalut oleh nilai nilai budaya luhurpun
akan terdekonstrucsi oleh mega trand tersebut. Maka diperlukan Cosntukci Paradigma Baru yang berbasis Ilmu, Agama dan Budaya dalam Pertarungan
Peradaban Modern.
Mencermati dasar pemikiran dan
rumusan persamalahannya maka sudah saatnya Lamakera dan sekitarnya memerlukan kehadiran
sekolah standard dan berkualitas setingkat SLTA, yaitu Madrasah Aliyah Plush,
yang akan dimulai pada bulan Juli 2011 tahun ajaran mendatang.
Tujuan
Madrasah Aliyah Plush.
Madrasah Aliyah Plush didirikan di
Lewotanah Lamakera dengan tujuan:
1. Menjawab
kebutuhan orang tua di Lewotanah Lamakera dan Solor Timur, Flores Timur untuk menyekolahkan
anak anak pada jenjang pendidikan SLTA bidang program study Islam dan kejuruan.
2. Mengukuhkan
identitas cultur keisliman, keilmuan,
kebudayaan warga Lamakera maupun Solor Timur, Flores Timur pada umumnya,
agar umat Islam memiliki convidensi social, dan martabat keummatan di tengah
tengah comunitas social lainnya.
3. Mencetak kelahiran
Ulama ilmuan, Pakar Pakar Islam di berbagai bidang ke ilmuan, Ahli ahli Masa
Depan (Futurist), menjadi pilar dan pijar visioner yang sanggup membawa
perobahan besar, dan sanggup memimpin pertarungan dalam arus persaingan dunia
modern.
4. Sebagai
bentuk dari kesinambungan sejarah Gerakan Peradaban Islam, maka ingin
menjadikan Lewotana Lamakera kembali sebagai epicentrum Peradaban Islam NTT di masa mendatang.
5. Merespon
mega trand Globalisasi, Modernisasi, Demokratisasi, yang berwatak kapitalis
leberalis dan individualis, sala satunya atau satu satunya cara ialah dengan memformat Pendidikan Islam setingkat
Madrasah Aliayah Plush yang berkualitas unggul.
V.
Gamabaran
Madarasah Aliyah Plush
1. Kurikulum:
Sebagaimana
Madrasah Aliyah pada umumnya, MA Plush Lamakera ini juga menggunakan standar
kurikulum yang terpadu antara Kementrian Agama RI. Dan Kementrian Pendidikan
Nasional RI. Adapun bidang ke khususannya itu ditambah program ekstra kurikuler
yaitu: Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Latin, Ilmu Mantiq, Bacaan kitab
karya ulama besar seperti Al-Muqoddimah ibn Chaldun, Ibn Taimiyah, dll. Dan Perkantoran.
2. Siswa
belajar dan tinggal di asrama.
3. Prasarana:
Ruang ibadah, Perpustakaan, Laboratorium, fasilitas olahraga,
4. Guru guru
pendukung: Sementara ini telah tersedia setidaknya 25 sarjana S1, bidang agama,
social, eksakta, bahasa (arab dan inggris) sudah tersedia. Dan guru juga
diseleksi sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan.
5. Untuk
sementara waktu kegiatan belajar mengajar MA Plush, dengan menggunakan gedung
pinjaman milik MTsN Lamakera.
VI. Gambaran Lokasi Madrasah Aliyah Plush
Rencana
bangunan MA Plush Lamakera, akan dibangun secara terpadu dalam satu kompleks.
Adapun rencana tempat untuk bangunan permanen kompleks MA Plush berlokasi di
dalam 1 kompleks dengan Madrasah Ibtidaiyah Suwata (MIS) Tarbiyah lamakera Diatas
tanah 1 hektar, akan dibangun beberapa gedung: Gedung Madrasah, Gedung
Laboratorium, Gedung Aula, Gedung Asrama, Gedung Perpustakaan dan Rumah Ibadah.
VII. Sekolah Sekolah Pendukung
Madrasah
Aliyah Plush didukung oleh beberapa Madrasah Sanawiyah dan SMP yang sudah ada:
1. MTsN
Lamakera
2. MTs
Lohayong
3. MTS
Lamawai
4. SMP Negeri
Menanga
5. Dan
beberapa SLTP di sekitar Wilayah Kepulauan Solor.
VIII. Rencana Pelaksanan Kegiatan Belajar dan
Mengajar
Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) dimulai pada thn ajaran baru, Juli 2011. Untuk hal ini
telah dan akan dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Pembentukan
Panitya
2. Sosialisasi
dan informasi ke berbagai tempat dan sekolah melalui kunjungan, brosur, spanduk
dll.
3. Registrasi
calon Siswa
4. Selekasi
calon siswa
5. Pengumuman
hasil seleksi
6. Registrasi
kembali siswa yang lulus seleksi
7. Pembukaan
thn ajaran,
8. Pekan
Perkenalan Siswa dan Lingkungan Pendidikan
IX. Kerja Sama Lembaga Lembaga Pendukung Aliyah
Plush
Proses
pengembangan Maadrasah Aliyah Plush Lamakera akan diikuti dengan kerjasama
peningkatan mutu pendidikan oleh fihak pengelola dengan beberapa lembaga
pemerintah maupun suwasta, misalnya:
Kementrian
Agama RI, Kementrian Pendidikan Nasional RI, Kementrian Ristek dan BPPT, Kementrian
Kehutanan RI, Lembaga Pengembangan Bahasa Arab/LIPIA, Pondok Modern Gontor
Ponorogo, Pondok Pesantren Darunnajah, Balai Pustaka RI, Universitas Nusa
Cendana Kupang, Universitas Flores Ende, PTIQ Jakarta, UGM Yogyakarta, UI
Jakarta, IP. Bogor Jabar, UIN Yogyakarta, UIN Jakarta, Universitas di
Lingkungan Perserikatan Muhammadiyah,Universitas Al-Azhar Mesir, usat Kajian
Pemikiran dan Peradaban Islam, Dll.
SUSUNAN
PANITYA:
A.
INISIATOR:
M. Ali Taher Perasong SH, M. Hum
Ny. Hj. Sri Muriarti HM Ali Taher
Perasong S.Pd.
M. Syarifin Maloko, SH, MSI, MM
Ketua ketua 7 Suku Lamakera
Penanggung
Jawab:
1. Yayasan
Tarbiyatul Islamiayah Flores Timur NTT
2. Persatuan
Keluarga Lamakera Solor (PKLS) Jakarta
Pelindung:
1. Imam
Masjid al-Ijtihad Lamakera
2. Majlis
Adat Lamakera
3. Kepala
Desa Motonwutun
4. Kepala Desa
Watobuku
Penasehat:
1. HM. Saleh
DM (Suku Kukun Onang)
2. Hamka K.
Songge (Suku
Lewo Kololodo)
3. Ilyas`Liwu (Suku Kampung Lamakera)
4. H.
Jalil (Suku Hari
Onang)
5. Kasim Koli (Suku Lawerang)
6. Suhaimin S
Rejab (Suku Ema Onang
7. Jati Kikon (Suku Kiko onang)
Ketua: MHR.
Shikka Songge
Sekretaris: Abdul
Haris Hamid
Anggota: Ahmad
Hasan, Syamsuddin Kia Purap, Abubakar B. Boleng, Hafid TS, Usman Budi, Ahmad Sahar,
Abdullah Arsit, Bahruddin Dato, Raudah Abbas, M. Natsir HS. Songge, Latif Mukin,
rba Dajah Songge, Rugaya Salem Belaga, M. Rifai, Akbar Wahab, St. Nurhayati S.
Dasi, M. Idris Prakon, Syukur Hamsid, Muhammad Malik Songge, Chodijah Gafur, Siti Suratmin Kikon, Muhammad Ismail, Jamilah
Libak, ahruddin Mukin, Luth Laben, Husen Laben Songge, Fadli BK. Songge, Sofiyan
Udrus Maloko, Rusli Latif, Qodariyah Rahmani, Syhariati Endang, Ummi Hani
Mahing, Aini Mustafa
bangga lamakeraku...
BalasHapussemoga dengan program yang akan di laksanakan ini, lamakera terus melahirkan generasi unggulan yang mampu memajukan bangsa dan lamakera tercinta.